Wednesday, July 3, 2013

[Super Junior Fan Fiction] These Memories Last Forever : Finally, You're Back


*Notes from writer*
Fan fiction yang kubuat ini bukanlah fan fiction yang biasa di kalian baca. Fan fictionku mengisahkan tentang kehidupan seorang ELF. Ini bukan pengalaman pribadiku melainkan sebuah “imagination”. Walaupun begitu, cerita yang kubuat ini seperti benar – benar nyata dan mungkin saja bisa terjadi. Kisah yang kubuat ini benar – benar mengisahkan tentang Super Junior dan ELF. Jika kalian bukan ELF Prom15e to 13elieve, FF ini mungkin tidak akan menyentuh hati kalian... Akhir kata, happy reading all ^^
These Memories Last Forever :
Finally, You’re Back


“Yak anak malas, cepat bangun! Nanti kau terlambat!” teriak Tabitha, sahabatku di telpon. Aku melihat jam di handphoneku. Apa?! Sudah pukul setengah 7 pagi?! Aku segera bangun dari ranjangku yang empuk dan segera bersiap – siap. Tidak sampai 15 menit, aku sudah siap untuk berangkat. Hari ini adalah hari kelulusanku dari SMA. “Hei! Kau di mana? Ini sudah hampir jam 7 dan kau belum juga ada di sekolah! Bagaimana jika kau terlambat dan tidak boleh masuk?!” teriak Tabitha lagi melalui telpon. “Sudahlah jangan berisik. Kau mengangguku saja ish... Aku sedang berlari ini sudah dulu ya,” jawabku sambil berlari sekencang mungkin. “Hei dasar kau Ma...”. Belum sampai Tabitha selesai berbicara aku sudah menutup telponku. Aku berlari sekencang mungkin. Ah 5 menit lagi aku akan telat. Tapi, untunglah aku sudah sampai ke sekolah dan akhirnya menjalani upacara kelulusanku. “Dasar babo. Kau hampir saja telat. Jika kau telat, kau tidak akan lulus tahun ini. Jika kau tidak lulus kau tidak akan bisa ke Korea nanti. Dan akhirnya kau tidak akan bisa bertemu dengan Ryeowook tercintamu itu!” seru Tabitha sambil menjitak kepalaku. “Yak bicara apa kau ini. Ryeowookkan suamiku. Aku pasti akan bertemu dia! Kau juga babo! Mengapa kau tidak membangunkanku lebih pagi?” jawabku tidak mau kalah. “Kau ini ya... Berani sekali kau mengatakan aku babo! Sini kau Marin!!” teriak Tabitha sambil mengejarku. Aku segera berlari menghindari dirinya. Ya, berani sekali diriku mengatai dia babo. Dia anak terpintar seangkatanku. Bahkan mungkin dia adalah anak terpintar di sekolahku. Sementara aku? Aku selalu meraih rangking 1 di angkatan. Ranking 1 dari belakang. Aku terkenal sebagai anak terbabo di angkatan bahkan di sekolahku. Lucu ya, bagaimana bisa anak terpintar dan anak terbodoh bisa bersahabat dengan baik. Akhirnya sahabatku yang satu ini berhasil menangkapku. “Berani sekali kau! Jika bukan karena aku, kau tidak mungkin bisa masuk ke Inha University! Apakah kau mau aku menelpon ayahku dan bilang bahwa kau tidak jadi ke Inha University?” tanya Tabitha dengan galak. “Ahhh jangan!! Maafkan aku istri Yesungie oppa,” jawabku memelas. Memang jika tanpa dirinya, aku tidak mungkin bisa masuk ke Inha University. Ayahnya merupakan salah satu orang penting universitas itu sehingga dapat memasukkanku ke sana. “Ya ya ya selalu begitu. Aku masih bingung sebenarnya biasmu siapa sih? Ryeowook atau Kyuhyun? Kenapa kau bisa se-evil si magnae itu?” katanya. “Biasku hanya satu yaitu Ryeowook! Sudahlah daripada kita bertengkar lebih baik kita makan. Aku akan mentraktirmu, bagaimana?” tanyaku yang sudah tidak mau lagi bertengkar dengannya. “Yes! Ayo aku yang memilih tempatnya ya” jawab Tabitha bersemangat. Ia akan bersemangat jika membicarakan makanan. Aku bingung, dia sangat suka makan tapi ia tidak gemuk – gemuk. Lihatlah tubuhnya. Begitu langsing. Oh dan mukanya. Ia sangat cantik seperti artis Korea. Tapi, dia memang keturunan Korea. Ayahnya merupakan orang Korea dan Ibunya orang Indonesia. Sungguh perpaduan yang indah sehingga menghasilkan anak seperti dirinya. Aku? Jangan ditanya. Aku memang langsing seperti dirinya tapi wajahku biasa saja. Banyak yang bilang kalau aku cantik tapi aku yakin mereka semua hanya tidak enak kepadaku. “Yak babo. Kenapa kau melihatku seperti itu? Jawab pertanyaanku! Aku yang memilih tempat ya?” kata Tabith. Lagi – lagi ia menjitakku. “Ya ya silahkan memilih tempat di manapun yang kau suka tuan putri,” jawabku sambil berlari meninggalkannya. Aku tahu dia pasti akan marah jika di panggil tuan putri.
***
Oh ya, aku belum memperkenalkan namaku. Annyeonghaseyo! Namaku Marin. Aku sangat menyukai Super Junior. Aku belum pernah melihat mereka secara langsung namun aku benar – benar mencintai mereka. Nampaknya semua orang di sekolahku tahu kalau aku menyukai Super Junior. Kata semua orang aku tidak akan melewati hari tanpa menyebut nama Ryeowook dan Super Junior. Aku mempunyai seorang sahabat bernama Tabitha. Kami jauh berbeda. Ia sangat pintar aku sangat bodoh. Ia sangat feminim sementara aku sangat tomboy. Namun, Super Junior menyatukan kami. Biasnya adalah Yesung sementara biasku Ryeowook. Ya, YeWook couple. Hari ini aku dan Tabitha akan pergi ke Korea Selatan. Bukan untuk liburan melainkan untuk sekolah. Walaupun kami memiliki waktu 1 bulan untuk liburan di sana, tetap saja tujuan utama kami adalah melanjutkan sekolah kami ke jenjang selanjutnya. Seperti biasa, aku hampir telat. Hampir saja aku ditinggal pesawat. “Kau ini ya. Bisa tidak sih kau menghilangkan kebiasaanmu yang selalu telat?” omel Tabitha. Aku hanya tersenyum dan segera duduk di sampingnya. Setelah 2 jam duduk di dalam pesawat, aku mulai merasa lelah. Kulihat orang – orang disekitaku. Ini sudah malam sehingga banyak penumpang pesawat yang tidur. Kulihat Tabitha terlelap disebelahku. Coba lihat. Ia membawa bantal berwarna pink, penutup mata berwarna pink, dan bahkan selimut berwarna pink. Sungguh feminim. Sebenarnya biasnya Sungmin atau Yesung sih? Hah, mungkin aku dan dirinya adalah KyuMin couple yang tertunda. Ia suka pink sementara aku sangat evil. Aku tersenyum sendiri. Ketika semua orang tertidur, aku tidak bisa tidur. Ya terkadang mengalami insomnia. Kupaksakan diriku untuk tidur karena setelah sampai di Korea nanti aku akan segera berkeliling Seoul bersama orang yang duduk di sebelahku ini. Pasti akan sangat melelahkan. Akhirnya akupun mendengarkan beberapa lagu Super Junior seperti Storm dan  Snow White agar tertidur. Huh aku jadi teringat. Sudah lama sekali mereka tidak mengeluarkan album. Maklum, mereka harus vakum dulu karena satu per satu mereka harus menjalani wajib militer. Tak terasa, 1 tahun lagi mereka akan kembali lengkap bersama – sama. Hanya kurang 2 orang, Hangeng dan Kibum. Kibum mungkin akan kembali namun bagaimana dengan Hangeng? Mungkin butuh keajaiban. Tapi aku akan tetap percaya bahwa dia kan kembali.
*1 tahun kemudian*
            “Yak babo kau belum bangun juga?! Cepat bangun. Kenapa kebiasaanmu tidak hilang juga sih,” teriak Tabitha. Dia tidak pernah berubah. Selalu memarahiku dan aku tidak pernah berubah, selalu telat. Aku segera bangun dari tempat tidurku dan bersiap – siap. Hari ini Super Junior akan comeback dengan album ke-7 mereka yang berjudul “I’m Here For You.” Aku sudah tidak sabar untuk melihat comeback mereka setelah vakum lama sekali. Aku dan Tabitha segera berangkat dengan mobil pribadi Tabitha. Ya, dia memang kaya. Oh ya, mereka bilang akan ada kejutan untuk ELF. Mungkinkah Kibum dan Hangeng akan kembali? Ya, aku sangat berharap mereka akan kembali. “Ayo cepat! Nanti kita terlambat! Injak gas! Cepat cepat! Ppali Ppali!!” teriakku kepada Tabitha dengan tidak sabar. “Aish kau ini. Sabar lah. Siapa yang membuat kita telat? Semua ini salahmu! Sudah diam saja jangan mengganggu konsentrasiku,” jawab Tabitha dengan galak. Aku tidak menjawabnya. Aku memajukan bibirku tanda aku marah. Tapi semua ini memang salahku. Kami sampai tepat pada waktunya. Kami bisa menonton di paling depan. Kenapa? Ya sahabatku yang satu ini punya banyak koneksi jadi ya... kalian tahu sendiri. Acara di mulai namun bukan Super Junior yang tampil. Ini memang bukan Super Show melainkan Mnet CountDown. Kami harus sabar menunggu hingga Super Junior tampil di paling akhir. Aku sangat tidak sabar dengan kejutan yang akan mereka berikan. Aku harap kejutan itu adalah Hangeng dan Kibum. Dan akhirnya tiba saatnya untuk Super Junior. Aku berteriak histeris begitu juga dengan ELF lainnya. Satu per-satu mereka keluar. Oh sungguh aku kangen dengan mereka! Mereka tersenyum. Ahjussi – ahjussi ini sudah membuatku gila! Kuhitung jumlah mereka satu per-satu. 1.. 2.. 3.. Hanya 11 orang. Mana 2 orang yang kutunggu? Mana Kibum? Mana Hangeng? Kenapa mereka tidak ada? Ah, mungkin mereka akan menjadi kejutan di akhir penampilan. Mungkin saja. Ah lupakan saja. Harusnya aku menikmati penampilan mereka bukannya malah sedih. Mereka sangat keren! Ahh lirik lagunya sangat indah.  Oh my lovely, don’t you cry. I’m here for you. I’ll stay here for you. Nan dangsineul yeongwonhi sarang. Oh my baby, saranghanda. Ah... kata – katanya sungguh menyentuh hatiku. Hingga akhir acara, tidak ada tanda – tanda kehadiran Hangeng dan Kibum. Tiba – tiba sang leader, Leeteuk berteriak, “ELF kami telah menjanjikan kejutan untuk kalian. Apakah kalian siap?” Sontak semua ELF berteriak,”Ne!!” “Ini dia,” kata Ryeowook. Tiba – tiba seseorang muncul dari belakang panggung. Aku sangat senang karena aku yakin itu pasti Kibum atau Hangeng. Aku sudah siap meneriakkan nama mereka. Namun, itu bukanlah mereka. Itu adalah Shindong yang membawa banyak sekali balon berwarna sapphire blue. Tiba – tiba balon – balon berwarna sapphire blue terjatuh dari atas. Oh sungguh pemandangan yang indah. Banyak ELF yang menangis. Akupun juga. Namun, aku menangis bukanlah karena terharu melainkan karena sedih. Aku kira mereka akan kembali. Aku kira aku akan bisa melihat 13 Superman berdiri di satu pangggung. Aku salah. Tidak ada Hangeng. Tidak ada Kibum. Tidak ada 13 member di atas panggung. Hanya ada 11 member dan mungkinkah selamanya akan begitu? Haruskah aku menyerah dan menerima saja kalau Super Junior tidak akan mempunya 13 member lagi? Tidak. Aku sudah berjanji akan terus percaya bahwa Super Junior selamanya 13 + 2. 2 member di Super Junior M tidak akan bisa menggantikan 2 member lain 13 + 2 = 1. Super Junior adalah satu kesatuan dan tanpa 2 member itu, Super Junior tidaklah lengkap. Aku percaya suatu saat nanti aku akan melihat 1 Super Junior di atas panggung yang sama. Pasti, suatu saat nanti. Aku hanya perlu percaya dan bersabar. “Hei Marin acara sudah selesai. Mengapa kau melamun? Dan kenapa kau menangis? Dasar babo!” kata Tabitha yang sukses mengagetkanku. “Egh.. sudah selesai ya? Ah kajja kita pergi!” jawabku sambil menarik lengan Tabitha. “Mau ke mana kita? Makan ya?” tanya Tabitha bersemangat. Anak ini masih saja bersemangat jika membicarakan mengenai makanan. “Tidak tuan puteri aku sangat lelah,” jawabku sambil tertawa. “Kau ini... Berhenti memanggilku tuan puteri! Aku benci panggilan itu. Bagaimana kalau kita ke Mouse Rabbit Cafe? Ayolah aku ingin pergi ke sana. Yesung pasti ada di sana sekarang,” kata Tabitha. “Tidak ah, aku capek. Kita pulang saja ya. Jebal... Besok saja ke Mouse Rabbit,” pintaku. “Hmm... baiklah kali ini aku menuruti permintaanmu karena moodku sedang baik kali ini,” jawabnya sambil menarikku untuk segera masuk ke dalam mobil. Jujur, aku tidak lelah. Aku hanya masih memikirkan mengenai Hangeng dan Kibum. Sedang apa ya mereka? Aku sangat rindu dengan mereka. Apakah mereka merindukan ELF? Semoga saja begitu. Dan apakah mereka merindukan Super Junior? Aku rasa begitu.
***
            Tahun demi tahun dilewati seperti biasa. Super Junior mengeluarkan album mereka tiap tahun. 8 jib, 9 jib, 10 jib, sudah begitu banyak album yang mereka keluarkan. Tour keliling dunia juga terus berlangsung tiap tahun. Super Show 6, Super Show 7, dan Super Show – Super Show lainnya. Aku sangat menikmati semua itu. Comeback stage, goodbye stage, semuanya. Super Junior terus menerus memenangkan penghargaan. Sampai akhirnya, sebuah artikel di koran yang membuatku shock. “Super Junior, King of Hallyu Wave dikabarkan akan bubar. Setelah lebih dari 20 tahun berkarya di dunia musik, Super Junior akhirnya akan dibubarkan. Sudah ada pengumuman resmi dari pihak SM Entertaiment namun alasan mengapa dibubarkannya Super Junior masih dirahasiakan. Press conference akan diadakan di gedung SM Town besok pukul 10 pagi.” Aku shock. Super Junior. Sebuah boyband yang telah mengisi hari – hariku dengan kebahagiaan akan bubar? Mereka akan bubar sebelum mereka semua berkumpul menjadi satu kesatuan yang utuh? Mereka bubar sebelum aku bisa melihat Hangeng dan Kibum bersatu dengan mereka? “Marin, kau sudah mendengar itu?” tanya Tabitha melalui telpon. Dari suaranya, aku tahu dia shock. “Ya, aku sudah mendengarnya,” jawabku menahan tangis. “Tapi kenapa... Marin kau jangan menangis ya. Aku akan segera ke sana. Kau di rumahkan?” tanya Tabitha. Dia sungguh sahabat yang baik. Walaupun dia juga shock, dia masih sempat memikirkan diriku. “Ya, aku di rumah,” jawabku singkat. “Aku akan segera ke sana,” kata Tabitha. Lalu ia menutup telpon. Tabitha datang ke rumah kami berdua. Kami tak kuasa menahan kesedihan yang kami rasakan. Kami menangis bersama. Super Junior benar – benar akan bubar? Aku masih tidak percaya. Semoga saja itu hanyalah lelucon. Aku tidak bisa membayangkan hidupku tanpa Super Junior.
***
            Keesokan haripun tiba. Aku dan Tabitha berencana untuk pergi ke depan gedung SM Town. Tidak seperti biasanya, aku tidak telat. Aku bangun pagi – pagi sekali. Tabitha tidak marah kepadaku. Di sepanjang perjalanan kami hanya diam. Ketika sampai di sana, sudah ada banyak ELF yang berkumpul. Untunglah kami bisa duduk di bagian depan. Seorang dari antara kami dipersilahkan masuk ke dalam. Entah mengapa, mereka memilih diriku. Aku masuk ke dalam sebuah ruangan. Ada banyak wartawan yang hadir di situ. Aku dipersilahkan untuk duduk di kursi paling depan. Tak lupa aku mengirim pesan kepada Tabitha. Aku menyuruhnya untuk bilang ke semua ELF agar membuka link streaming milikku sehingga semua ELF di luar dapat melihat press conference. Akupun menyiapkan kameraku. Satu per-satu mereka masuk. Aku bisa melihat dari mata mereka kalau mereka sedih. Namun, mereka tetap tersenyum. Press Conferencepun dimulai. Seorang perwakilan dari SM Entertaiment membuka Press Conference ini. “Jadi kita langsung saja. Seperti yang diberitakan, Super Junior akan dibubarkan. Semua itu benar. Ada banyak alasan mengapa Super Junior akan dibubarkan namu alasan utamanya adalah kontrak yang telah habis. Sekian dari saya dan sekarang saya menyerahkan semuanya kepada anggota Super Junior,” kata orang itu. “Kami tidak tahu apa yang harus kami katakan. Pertama, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak SM Entertaiment yang telah membuat kami seperti ini hingga sekarang. Kami juga ingin berterima kasih kepada manager hyung yang telah membantu kami selama ini. Tak lupa kami ingin mengucapkan kepada ELF. Terima kasih ELF karena telah berada di samping kami selama ini. Terima kasih karena telah ada ketika kami membutuhkan kalian. Terima kasih karena telah mendukung kami hingga saat ini,” kata sang leader, Leeteuk yang tak kuasa menahan tangis hingga ia tidak mampu untuk berbicara lagi. “ELF, terima kasih karena kalian telah mencintai kami. Terima kasih telah berada di sisi kami dalam suka maupun duka,” tambah Siwon yang menahan tangis. “Maafkan kami, ELF. Kami tidak bisa menepati janji kami untuk selalu ada hingga kalian tidak menginginkan kami lagi. Aku mencintai kalian ELF. Saranghaeyo,” kata Donghae terisak. Kulihat Ryeowook dan Eunhyuk yang sudah menangis dan tidak bisa berkata – kata lagi. “ELF bisakah kalian hadir di Super Show terakhir kami minggu depan? Aku harap kalian semua dapat hadir,” kata Sungmin yang matanya sudah berkaca – kaca. “Baiklah, apakah ada pertanyaan?” tanya perwakilan SM. Aku mengangkat jariku. “Tapi mengapa? Mengapa harus dibubarkan? Apa alasan lain selain kontrak? Pasti ada alasan lain. Kontrak bisa diperpanjang. Beritahu kami apa alasan lain itu,” tanyaku sambil menangis. “Baiklah kami harus jujur. Kami tidak lagi memperpanjang kontrak dikarenakan mereka sudah terlalu tua dan kami takut fans mereka sudah tidak banyak lagi,” jawab perwakilan SM itu. “Fans mereka sudah tidak banyak lagi? Apakah kau tidak bisa melihat ke luar? Lihatlah! Lihat sekarang juga. Ribuan ELF ada diluar sana dan kau bilang mereka tidak banyak?” tanyaku sambil menangis sejadi – jadinya. Mereka hanya diam. Perwakilan pihak SM itu juga hanya diam. “Baiklah, cukup sampai di sini. Terima kasih,” ujar orang itu. Apakah dia tidak bisa menjawab pertanyaanku? Seperti biasa, Super Junior membungkukkan badan 90 derajat. Aku terpaku. Tak bisa berbuat apa – apa. Mereka benar – benar dibubarkan. Kenapa? Aku berjalan lesu keluar. Di luar, semua ELF menangis. Kami semua berpelukan. Hari – hari penuh kebahagiaan kami telah sirna. Semuanya berakhir. Kami hanya mempunyai satu hari. Hari terakhir kami bisa melihat Super Junior sebagai Super Junior untuk terakhir kalinya. Hari terakhir kami bisa meneriakkan nama mereka. Kenapa? Kenapa hari itu harus datang juga. Bukankah Super Junior tidak memiliki akhir? Lalu bagaimana dengan Hangeng dan Kibum? Apakah kami tidak bisa melihat 13+2 member di atas panggung yang sama untuk terakhir kalinya? Ya, itu memang mimpi yang tak akan bisa terwujud. Tapi kenapa semua ELF percaya bahwa mereka akan kembali? Haha, kami memang babo. Mencintai 15 orang yang bahkan tidak mengetahui nama kami. Tapi, apakah itu salah?
***
            Hari yang disebutkanpun tiba. Hari terakhir kami bisa melihat mereka di atas panggung yang sama. Semua ELF sudah berkumpul di dalam venue. Super Show terakhir ini berjudul “The Last Super Show : This is not the end.” Jujur, aku masih mengharapkan kehadiran Hangeng dan Kibum. Tak bisakah aku melihat 13+2 member di atas panggung yang sama untuk terakhir kalinya? Nampaknya, inilah mimpi semua ELF. Melihat 15 Superman di atas panggung yang sama. Apakah ini akan menjadi sebuah kenyataan, atau hanya akan menjadi sebuah mimpi yang tidak akan terwujud? Aku tidak tahu. Light stick mulai dinyalakan. Kulihat sebuah Sapphire Blue Ocean terakhir sebelum Super Junior dibubarkan. Sapphire Blue Ocean terindah yang pernah ada. Lautan biru di mana aku berada. Aku menjadi bagian dari lautan indah ini. Lampu dimatikan. Konserpun di mulai. Mereka menyanyikan banyak lagu yang sudah tak asing di telinga ELF. Kami meneriakkan fanchant sekencang mungkin. Di tengah acara, mereka menyanyikan lagu “Our Love.” 13 member ada di atas panggung. Nampaknya ZhouMi dan Henry ikut bernyanyi. Pertama – tama, kami tidak bisa melihat mereka karena lampu dimatikan. Namun perlahan – lahan lampu menyala satu per satu. Ketika lampu menyala semua, barulah aku sadar. Itu bukan ZhouMi maupun Henry. Itu... Itu... Itu Hangeng dan Kibum. Apakah aku tak salah liat? Itu mereka? Semua ELF berteriak histeris. Itu benar – benar mereka. Hangeng dan Kibum. Itu mereka. Mimpi kami terwujud. Melihat mereka di atas panggung bersama – sama. Mimpi kami selama ini terwujud. Finally, you’re back. Akhirnya, kalian kembali. Aku mulai menangis. Melihat mereka semua di penampilan mereka yang terakhir. Itu sungguh menyentuh hatiku. Mereka terus menyanyi tanpa lelah. Akhirnya tibalah waktu di mana mereka harus mengakhiri konser ini. Mereka terus mengucapkan terima kasih kepada ELF. “ELF, terima kasih atas semuanya. Kalian adalah kekuatan kami. Terima kasih ELF, terima kasih,” ujar Shindong. “Kita telah bertahan selama ini, melalui semuanya bersama. Ini bukanlah akhir. Super Junior tidak berakhir sampai di sini. Percayalah cinta kami kepada kalian akan bertahan selamanya,” kata Kyuhyun. “Waktu tidak akan memisahkan kita. Kita telah berjanji untuk selalu bersama hingga akhir,” lanjut Kangin. “Walaupun kami tidak mengetahui nama kalian, tapi kita tetap sebuah keluarga. Kalian akan selalu berada di hati kami bahkan setelah kami mati,” tambah Siwon. “Kenangan bersama ELF tidak akan aku lupakan. Ini adalah kenangan yang indah. Sungguh, aku tidak akan melupakannya. Bahkan setelah aku matipun aku akan mengenang kenangan ini,” kata Donghae sambil menangis. Bukan hanya Donghae, semua member juga menangis. “Terima kasih atas semua perhatian yang kalian berikan kepada kami. Kami benar – benar berterima kasih,” ujar Heechul yang juga menangis. “Super Junior dan ELF selamanya satu. Tidak akan ada yang bisa memisahkan kita. Kita akan selalu bersama apapun yang terjadi. Janji ELF?” tanya Ryeowook. “Tanpa kalian, kami tidak akan ada di sini. Terima kasih ELF,” ujar Yesung. “ELF terima kasih karena telah mendukung kami selama ini. Saranghaeyo,” kata Sungmin. “Janganlah menangis. Bukankah semua ini akan terus berlanjut? Kita tidak akan terpisahkan ELF,” lanjut Eunhyuk yang menahan tangisnya. “Terima kasih ELF, aku tidak bisa mengatakan yang lain. Terima kasih ELF, terima kasih,” ujar Henry terbata – bata. “Kalian semua adalah kenangan terindah yang tidak akan bisa aku lupakan selamanya,” teriak ZhouMi. “ELF, maafkan aku. Aku telah pergi cukup lama. Sungguh, aku minta maaf. Terima kasih karena telah mendukungku selama ini meskipun aku vakum dari Super Junior,” ujar Kibum. “ELF, aku minta maaf karena telah keluar dari Super Junior. Maafkan aku yang egois ini. Terima kasih karena telah mendukungku selama ini. Meskipun aku telah keluar dari Super Junior, kalian tetap mendukungku. Hari ini aku kembali untuk berdiri di atas panggung ini bersama anggota Super Junior yang lain. Terima kasih ELF dan sungguh aku minta maaf,” kata Hangeng. Oh Kibum.. Oh Hangeng... kalian telah kembali. Aku sungguh tak percaya. “ELF, it’s not an END but an AND. Ini bukanlah akhir. Kita masih akan terus melangkah ke depan bersama. Ini hanyalah sebuah awal baru. Janji ELF, kalian akan mengingat kami selamanya?” akhirnya si leader Leeteuk berkata. Lagu terakhir adalah Marry U. Semuanya menangis. ELF menyanyikannya untuk Super Junior. “Hangajiman yaksokhaejullae? Museunil issuhdo. Woori suhro saranghagiro geuppuniya. Nawa gyuhrhonhaejullae? I do.” Bisakah kau berjanji padaku satu hal. Apapun yang terjadi, kita akan selalu mencintai. Hanya itu. Will you marry me? I do. Mereka membungkuk 90 derajat. Mereka memberikan penghormatan terakhir kepada kami. Aku menangis. Semua ELF menangis. Kamipun menyanyikan lagu terakhir untuk Super Junior, Promise You. “Promise you, kimiwo omotte bokuwa ikiruyo tsunagatteiru kokoroto kokorokara. Promise You, tsutaetainowa tada aishiteru chikauyo eien no kakerawo.” Aku berjanji seumur hidupku aku hanya akan memikirkan dirimu. Kita itu satu dari hati ke hati. Aku berjanji, apa yang mau kukatakan hanyalah aku mencintaimu. Aku akan berjanji, hingga akhir. Super Junior, terima kasih karena telah memberikanku kenangan yang begitu indah. Dan untuk terakhir kalinya, dengan bangga mereka memperkenalkan diri. Annyeonghaseyo! Urineun Syupeo Juni-eo! Dan untuk terakhir kalinya, ELF dengan bangga memperkenalkan diri. Annyeonghaseyo! Urineun Elp-eu! Konserpun berakhir dengan tangisan semua orang. Super Junior dan ELF.
***
            Tahun demi tahun kulewati dengan susah payah. Aku tak bisa lepas dari bayang – bayang mereka. Aku telah tua sekarang. Pada sebuah malam yang begitu cerah, aku berjalan keluar ke sebuah taman. Kupandang langit. Aku melihat warna biru dan bukan warna hitam. Bintang yang bersinar terang bertebaran di mana – mana. Aku jadi teringat kata – kata mereka “Super Junior tidak akan berhenti sebelum warna Sapphire Blue menutupi seluruh dunia.” Mereka telah berhasil membuat dunia ini tertutupi warna Sapphire Blue dan karena itukan mereka berhenti? Tapi mengapa mereka harus berhenti? Kenapa mereka harus bubar? Kenapa ELF dan Super Junior harus berpisah? Aku tersenyum menahan tangisku yang akan keluar. Kupejamkan mataku. Kuingat kembali semua kenangan manis bersama mereka. Kenangan – kenangan indah yang tidak bisa kulupakan. Menjadi seorang ELF adalah sebuah kehormatan bagiku. Lagi – lagi aku teringat akan janji itu. Janji untuk mencintai Super Junior hingga akhir. Apakah ini semua sudah berakhir? Belum. Kapankah ini akan berakhir? Hanya Tuhan yang tahu. Aku belum menepati janjiku tapi aku yakin aku akan menepati janjiku. Nanti, ketika aku telah tiada aku akan tetap mencintai Super Junior. Haha, aku berpikir. Kehidupan masa lalu ELF dan Super Junior seperti apa ya? Kenapa sekarang kami bisa diikat dengan ikatan sekuat ini? Dan, apa jadinya nanti Super Junior dan ELF di kehidupan selanjutnya? Aku yakin kami akan tetap bersama. Satu per satu ku sebut nama mereka. “Park Jungsoo, Kim Heechul, Hangeng, Kim Jongwoon, Kim Youngwoon, Shin Donghee, Lee Sungmin, Lee Hyukjae, Lee Donghae, Choi Siwon, Kim Ryeowook, Kim Kibum, Cho Kyuhyun, Zhoumi, Henry Lau. Terima kasih karena kalian telah memberikanku sebuah kenangan yang benar – benar indah. Terima kasih karena telah mengijinkanku untuk merasakan perasaan ini. Kenangan – kenangan manis ini akan kukenang hingga akhir. Ketika akhirnya kalian kembali. Hangeng dan Kibum. Ketika aku bisa melihat 15 Supermanku berdiri di atas panggung yang sama. Semua kenangan indah yang tak bisa kuungkapan dengan kata – kata. Senang maupun sedih kita lewati bersama. Oh, dan perasaan ini. Perasaan cintaku kepada kalian. Perasaan ini tidak akan hilang. Terima kasih karena telah mengajarkanku banyak hal. Kenangan dan perasaan ini akan bertahan selamanya. Kenangan dan memori ini akan bertahan di hatiku selamanya. Karena... Aku mencintai kalian, dan selamanya akan begitu. Saranghaeyo.”

***
            Mungkinkah nanti aku akan bisa seperti itu? Entahlah. Apakah cintaku akan bertahan selamanya untuk Super Junior? Aku berjanji. Aku akan mencintai mereka hingga akhir. Super Junior tidak mempunyai akhir. Berarti, aku akan mencintai mereka selamanya. Aku berjanji. Ini janjiku. Aku percaya janjiku ini akan terwujud. Terima kasih Super Junior karena telah mengajarkanku banyak hal. Besyukur, kerja keras, persahabatan, cinta, segalanya. Terima kasih atas kenangan manis yang kalian berikan kepadaku. Sungguh, aku akan menyimpan semuanya di dalam hatiku. Selamanya. Dan perasaan ini, akan bertahan hingga akhir. Ini janjiku. Super Junior dan ELF selamanya. Tidak ada yang bisa memisahkan kita. Karena... kita adalah satu. Super Junior dan ELF... fighting! Lalu, bagaimana denganmu? Apakah kamu berjanji untuk mecintai Super Junior selamanya? 

No comments:

Post a Comment