Debut : 6 of November 2005
Members : Park Jungsoo (Leeteuk), Kim Heechul, Hangeng, Kim Jongwoon (Yesung), Kim Youngwoon (Kangin), Shin Donghee (Shindong), Lee Sungmin, Lee Hyukjae (Eunhyuk), Lee Donghae, Choi Siwon, Kim Ryeowook, Kim Kibum, Cho Kyuhyun, ZhouMi, Henry
*Hangeng is out, Kibum vacuum, ZhouMi & Henry are members of Super Junior M (Sub Group)*
Sub Group :
1. Super Junior KRY (Kyuhyun Ryeowook Yesung)
Super Junior KRY is the first sub-group of Super Junior
Members : Kyuhyun, Ryeowook, and Yesung
Debut : November 5, 2006 (Performing "The One I Love" on KBS Music Bank)
Thursday, July 4, 2013
Wednesday, July 3, 2013
[Super Junior Fan Fiction] These Memories Last Forever : Finally, You're Back
*Notes from writer*
Fan fiction yang kubuat
ini bukanlah fan fiction yang biasa di kalian baca. Fan fictionku mengisahkan
tentang kehidupan seorang ELF. Ini bukan pengalaman pribadiku melainkan sebuah
“imagination”. Walaupun begitu, cerita yang kubuat ini seperti benar – benar
nyata dan mungkin saja bisa terjadi. Kisah yang kubuat ini benar – benar
mengisahkan tentang Super Junior dan ELF. Jika kalian bukan ELF Prom15e to
13elieve, FF ini mungkin tidak akan menyentuh hati kalian... Akhir kata, happy
reading all ^^
These Memories Last Forever :
Finally, You’re Back
***
Oh ya, aku belum memperkenalkan namaku. Annyeonghaseyo! Namaku
Marin. Aku sangat menyukai Super Junior. Aku belum pernah melihat mereka secara
langsung namun aku benar – benar mencintai mereka. Nampaknya semua orang di
sekolahku tahu kalau aku menyukai Super Junior. Kata semua orang aku tidak akan
melewati hari tanpa menyebut nama Ryeowook dan Super Junior. Aku mempunyai
seorang sahabat bernama Tabitha. Kami jauh berbeda. Ia sangat pintar aku sangat
bodoh. Ia sangat feminim sementara aku sangat tomboy. Namun, Super Junior
menyatukan kami. Biasnya adalah Yesung sementara biasku Ryeowook. Ya, YeWook
couple. Hari ini aku dan Tabitha akan pergi ke Korea Selatan. Bukan untuk
liburan melainkan untuk sekolah. Walaupun kami memiliki waktu 1 bulan untuk
liburan di sana, tetap saja tujuan utama kami adalah melanjutkan sekolah kami
ke jenjang selanjutnya. Seperti biasa, aku hampir telat. Hampir saja aku
ditinggal pesawat. “Kau ini ya. Bisa tidak sih kau menghilangkan kebiasaanmu
yang selalu telat?” omel Tabitha. Aku hanya tersenyum dan segera duduk di
sampingnya. Setelah 2 jam duduk di dalam pesawat, aku mulai merasa lelah.
Kulihat orang – orang disekitaku. Ini sudah malam sehingga banyak penumpang
pesawat yang tidur. Kulihat Tabitha terlelap disebelahku. Coba lihat. Ia
membawa bantal berwarna pink, penutup mata berwarna pink, dan bahkan selimut
berwarna pink. Sungguh feminim. Sebenarnya biasnya Sungmin atau Yesung sih?
Hah, mungkin aku dan dirinya adalah KyuMin couple yang tertunda. Ia suka pink
sementara aku sangat evil. Aku tersenyum sendiri. Ketika semua orang tertidur,
aku tidak bisa tidur. Ya terkadang mengalami insomnia. Kupaksakan diriku untuk
tidur karena setelah sampai di Korea nanti aku akan segera berkeliling Seoul
bersama orang yang duduk di sebelahku ini. Pasti akan sangat melelahkan.
Akhirnya akupun mendengarkan beberapa lagu Super Junior seperti Storm dan Snow White agar tertidur. Huh aku jadi
teringat. Sudah lama sekali mereka tidak mengeluarkan album. Maklum, mereka
harus vakum dulu karena satu per satu mereka harus menjalani wajib militer. Tak
terasa, 1 tahun lagi mereka akan kembali lengkap bersama – sama. Hanya kurang 2
orang, Hangeng dan Kibum. Kibum mungkin akan kembali namun bagaimana dengan
Hangeng? Mungkin butuh keajaiban. Tapi aku akan tetap percaya bahwa dia kan
kembali.
*1 tahun kemudian*
“Yak babo kau belum bangun juga?!
Cepat bangun. Kenapa kebiasaanmu tidak hilang juga sih,” teriak Tabitha. Dia
tidak pernah berubah. Selalu memarahiku dan aku tidak pernah berubah, selalu
telat. Aku segera bangun dari tempat tidurku dan bersiap – siap. Hari ini Super
Junior akan comeback dengan album ke-7 mereka yang berjudul “I’m Here For You.”
Aku sudah tidak sabar untuk melihat comeback mereka setelah vakum lama sekali.
Aku dan Tabitha segera berangkat dengan mobil pribadi Tabitha. Ya, dia memang
kaya. Oh ya, mereka bilang akan ada kejutan untuk ELF. Mungkinkah Kibum dan
Hangeng akan kembali? Ya, aku sangat berharap mereka akan kembali. “Ayo cepat!
Nanti kita terlambat! Injak gas! Cepat cepat! Ppali Ppali!!” teriakku kepada
Tabitha dengan tidak sabar. “Aish kau ini. Sabar lah. Siapa yang membuat kita
telat? Semua ini salahmu! Sudah diam saja jangan mengganggu konsentrasiku,”
jawab Tabitha dengan galak. Aku tidak menjawabnya. Aku memajukan bibirku tanda
aku marah. Tapi semua ini memang salahku. Kami sampai tepat pada waktunya. Kami
bisa menonton di paling depan. Kenapa? Ya sahabatku yang satu ini punya banyak
koneksi jadi ya... kalian tahu sendiri. Acara di mulai namun bukan Super Junior
yang tampil. Ini memang bukan Super Show melainkan Mnet CountDown. Kami harus
sabar menunggu hingga Super Junior tampil di paling akhir. Aku sangat tidak
sabar dengan kejutan yang akan mereka berikan. Aku harap kejutan itu adalah
Hangeng dan Kibum. Dan akhirnya tiba saatnya untuk Super Junior. Aku berteriak
histeris begitu juga dengan ELF lainnya. Satu per-satu mereka keluar. Oh
sungguh aku kangen dengan mereka! Mereka tersenyum. Ahjussi – ahjussi ini sudah
membuatku gila! Kuhitung jumlah mereka satu per-satu. 1.. 2.. 3.. Hanya 11
orang. Mana 2 orang yang kutunggu? Mana Kibum? Mana Hangeng? Kenapa mereka
tidak ada? Ah, mungkin mereka akan menjadi kejutan di akhir penampilan. Mungkin
saja. Ah lupakan saja. Harusnya aku menikmati penampilan mereka bukannya malah
sedih. Mereka sangat keren! Ahh lirik lagunya sangat indah. Oh my lovely, don’t you cry. I’m here for
you. I’ll stay here for you. Nan dangsineul yeongwonhi sarang. Oh my baby,
saranghanda. Ah... kata – katanya sungguh menyentuh hatiku. Hingga akhir acara,
tidak ada tanda – tanda kehadiran Hangeng dan Kibum. Tiba – tiba sang leader,
Leeteuk berteriak, “ELF kami telah menjanjikan kejutan untuk kalian. Apakah
kalian siap?” Sontak semua ELF berteriak,”Ne!!” “Ini dia,” kata Ryeowook. Tiba
– tiba seseorang muncul dari belakang panggung. Aku sangat senang karena aku
yakin itu pasti Kibum atau Hangeng. Aku sudah siap meneriakkan nama mereka.
Namun, itu bukanlah mereka. Itu adalah Shindong yang membawa banyak sekali
balon berwarna sapphire blue. Tiba – tiba balon – balon berwarna sapphire blue
terjatuh dari atas. Oh sungguh pemandangan yang indah. Banyak ELF yang
menangis. Akupun juga. Namun, aku menangis bukanlah karena terharu melainkan
karena sedih. Aku kira mereka akan kembali. Aku kira aku akan bisa melihat 13
Superman berdiri di satu pangggung. Aku salah. Tidak ada Hangeng. Tidak ada
Kibum. Tidak ada 13 member di atas panggung. Hanya ada 11 member dan mungkinkah
selamanya akan begitu? Haruskah aku menyerah dan menerima saja kalau Super
Junior tidak akan mempunya 13 member lagi? Tidak. Aku sudah berjanji akan terus
percaya bahwa Super Junior selamanya 13 + 2. 2 member di Super Junior M tidak
akan bisa menggantikan 2 member lain 13 + 2 = 1. Super Junior adalah satu
kesatuan dan tanpa 2 member itu, Super Junior tidaklah lengkap. Aku percaya
suatu saat nanti aku akan melihat 1 Super Junior di atas panggung yang sama.
Pasti, suatu saat nanti. Aku hanya perlu percaya dan bersabar. “Hei Marin acara
sudah selesai. Mengapa kau melamun? Dan kenapa kau menangis? Dasar babo!” kata
Tabitha yang sukses mengagetkanku. “Egh.. sudah selesai ya? Ah kajja kita
pergi!” jawabku sambil menarik lengan Tabitha. “Mau ke mana kita? Makan ya?”
tanya Tabitha bersemangat. Anak ini masih saja bersemangat jika membicarakan
mengenai makanan. “Tidak tuan puteri aku sangat lelah,” jawabku sambil tertawa.
“Kau ini... Berhenti memanggilku tuan puteri! Aku benci panggilan itu.
Bagaimana kalau kita ke Mouse Rabbit Cafe? Ayolah aku ingin pergi ke sana.
Yesung pasti ada di sana sekarang,” kata Tabitha. “Tidak ah, aku capek. Kita
pulang saja ya. Jebal... Besok saja ke Mouse Rabbit,” pintaku. “Hmm... baiklah
kali ini aku menuruti permintaanmu karena moodku sedang baik kali ini,”
jawabnya sambil menarikku untuk segera masuk ke dalam mobil. Jujur, aku tidak
lelah. Aku hanya masih memikirkan mengenai Hangeng dan Kibum. Sedang apa ya
mereka? Aku sangat rindu dengan mereka. Apakah mereka merindukan ELF? Semoga
saja begitu. Dan apakah mereka merindukan Super Junior? Aku rasa begitu.
***
Tahun demi tahun dilewati seperti
biasa. Super Junior mengeluarkan album mereka tiap tahun. 8 jib, 9 jib, 10 jib,
sudah begitu banyak album yang mereka keluarkan. Tour keliling dunia juga terus
berlangsung tiap tahun. Super Show 6, Super Show 7, dan Super Show – Super Show
lainnya. Aku sangat menikmati semua itu. Comeback stage, goodbye stage,
semuanya. Super Junior terus menerus memenangkan penghargaan. Sampai akhirnya,
sebuah artikel di koran yang membuatku shock. “Super Junior, King of Hallyu
Wave dikabarkan akan bubar. Setelah lebih dari 20 tahun berkarya di dunia
musik, Super Junior akhirnya akan dibubarkan. Sudah ada pengumuman resmi dari
pihak SM Entertaiment namun alasan mengapa dibubarkannya Super Junior masih
dirahasiakan. Press conference akan diadakan di gedung SM Town besok pukul 10
pagi.” Aku shock. Super Junior. Sebuah boyband yang telah mengisi hari – hariku
dengan kebahagiaan akan bubar? Mereka akan bubar sebelum mereka semua berkumpul
menjadi satu kesatuan yang utuh? Mereka bubar sebelum aku bisa melihat Hangeng
dan Kibum bersatu dengan mereka? “Marin, kau sudah mendengar itu?” tanya
Tabitha melalui telpon. Dari suaranya, aku tahu dia shock. “Ya, aku sudah
mendengarnya,” jawabku menahan tangis. “Tapi kenapa... Marin kau jangan
menangis ya. Aku akan segera ke sana. Kau di rumahkan?” tanya Tabitha. Dia
sungguh sahabat yang baik. Walaupun dia juga shock, dia masih sempat memikirkan
diriku. “Ya, aku di rumah,” jawabku singkat. “Aku akan segera ke sana,” kata
Tabitha. Lalu ia menutup telpon. Tabitha datang ke rumah kami berdua. Kami tak
kuasa menahan kesedihan yang kami rasakan. Kami menangis bersama. Super Junior
benar – benar akan bubar? Aku masih tidak percaya. Semoga saja itu hanyalah
lelucon. Aku tidak bisa membayangkan hidupku tanpa Super Junior.
***
Keesokan haripun tiba. Aku dan
Tabitha berencana untuk pergi ke depan gedung SM Town. Tidak seperti biasanya,
aku tidak telat. Aku bangun pagi – pagi sekali. Tabitha tidak marah kepadaku.
Di sepanjang perjalanan kami hanya diam. Ketika sampai di sana, sudah ada
banyak ELF yang berkumpul. Untunglah kami bisa duduk di bagian depan. Seorang
dari antara kami dipersilahkan masuk ke dalam. Entah mengapa, mereka memilih
diriku. Aku masuk ke dalam sebuah ruangan. Ada banyak wartawan yang hadir di
situ. Aku dipersilahkan untuk duduk di kursi paling depan. Tak lupa aku
mengirim pesan kepada Tabitha. Aku menyuruhnya untuk bilang ke semua ELF agar membuka
link streaming milikku sehingga semua ELF di luar dapat melihat press
conference. Akupun menyiapkan kameraku. Satu per-satu mereka masuk. Aku bisa
melihat dari mata mereka kalau mereka sedih. Namun, mereka tetap tersenyum.
Press Conferencepun dimulai. Seorang perwakilan dari SM Entertaiment membuka
Press Conference ini. “Jadi kita langsung saja. Seperti yang diberitakan, Super
Junior akan dibubarkan. Semua itu benar. Ada banyak alasan mengapa Super Junior
akan dibubarkan namu alasan utamanya adalah kontrak yang telah habis. Sekian
dari saya dan sekarang saya menyerahkan semuanya kepada anggota Super Junior,”
kata orang itu. “Kami tidak tahu apa yang harus kami katakan. Pertama, kami
ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak SM Entertaiment yang telah membuat
kami seperti ini hingga sekarang. Kami juga ingin berterima kasih kepada
manager hyung yang telah membantu kami selama ini. Tak lupa kami ingin
mengucapkan kepada ELF. Terima kasih ELF karena telah berada di samping kami
selama ini. Terima kasih karena telah ada ketika kami membutuhkan kalian.
Terima kasih karena telah mendukung kami hingga saat ini,” kata sang leader,
Leeteuk yang tak kuasa menahan tangis hingga ia tidak mampu untuk berbicara
lagi. “ELF, terima kasih karena kalian telah mencintai kami. Terima kasih telah
berada di sisi kami dalam suka maupun duka,” tambah Siwon yang menahan tangis.
“Maafkan kami, ELF. Kami tidak bisa menepati janji kami untuk selalu ada hingga
kalian tidak menginginkan kami lagi. Aku mencintai kalian ELF. Saranghaeyo,” kata
Donghae terisak. Kulihat Ryeowook dan Eunhyuk yang sudah menangis dan tidak
bisa berkata – kata lagi. “ELF bisakah kalian hadir di Super Show terakhir kami
minggu depan? Aku harap kalian semua dapat hadir,” kata Sungmin yang matanya
sudah berkaca – kaca. “Baiklah, apakah ada pertanyaan?” tanya perwakilan SM.
Aku mengangkat jariku. “Tapi mengapa? Mengapa harus dibubarkan? Apa alasan lain
selain kontrak? Pasti ada alasan lain. Kontrak bisa diperpanjang. Beritahu kami
apa alasan lain itu,” tanyaku sambil menangis. “Baiklah kami harus jujur. Kami
tidak lagi memperpanjang kontrak dikarenakan mereka sudah terlalu tua dan kami
takut fans mereka sudah tidak banyak lagi,” jawab perwakilan SM itu. “Fans
mereka sudah tidak banyak lagi? Apakah kau tidak bisa melihat ke luar?
Lihatlah! Lihat sekarang juga. Ribuan ELF ada diluar sana dan kau bilang mereka
tidak banyak?” tanyaku sambil menangis sejadi – jadinya. Mereka hanya diam.
Perwakilan pihak SM itu juga hanya diam. “Baiklah, cukup sampai di sini. Terima
kasih,” ujar orang itu. Apakah dia tidak bisa menjawab pertanyaanku? Seperti
biasa, Super Junior membungkukkan badan 90 derajat. Aku terpaku. Tak bisa
berbuat apa – apa. Mereka benar – benar dibubarkan. Kenapa? Aku berjalan lesu
keluar. Di luar, semua ELF menangis. Kami semua berpelukan. Hari – hari penuh
kebahagiaan kami telah sirna. Semuanya berakhir. Kami hanya mempunyai satu
hari. Hari terakhir kami bisa melihat Super Junior sebagai Super Junior untuk
terakhir kalinya. Hari terakhir kami bisa meneriakkan nama mereka. Kenapa?
Kenapa hari itu harus datang juga. Bukankah Super Junior tidak memiliki akhir?
Lalu bagaimana dengan Hangeng dan Kibum? Apakah kami tidak bisa melihat 13+2
member di atas panggung yang sama untuk terakhir kalinya? Ya, itu memang mimpi
yang tak akan bisa terwujud. Tapi kenapa semua ELF percaya bahwa mereka akan
kembali? Haha, kami memang babo. Mencintai 15 orang yang bahkan tidak
mengetahui nama kami. Tapi, apakah itu salah?
***
Hari yang disebutkanpun tiba. Hari
terakhir kami bisa melihat mereka di atas panggung yang sama. Semua ELF sudah
berkumpul di dalam venue. Super Show terakhir ini berjudul “The Last Super Show
: This is not the end.” Jujur, aku masih mengharapkan kehadiran Hangeng dan
Kibum. Tak bisakah aku melihat 13+2 member di atas panggung yang sama untuk
terakhir kalinya? Nampaknya, inilah mimpi semua ELF. Melihat 15 Superman di
atas panggung yang sama. Apakah ini akan menjadi sebuah kenyataan, atau hanya
akan menjadi sebuah mimpi yang tidak akan terwujud? Aku tidak tahu. Light stick
mulai dinyalakan. Kulihat sebuah Sapphire Blue Ocean terakhir sebelum Super
Junior dibubarkan. Sapphire Blue Ocean terindah yang pernah ada. Lautan biru di
mana aku berada. Aku menjadi bagian dari lautan indah ini. Lampu dimatikan.
Konserpun di mulai. Mereka menyanyikan banyak lagu yang sudah tak asing di
telinga ELF. Kami meneriakkan fanchant sekencang mungkin. Di tengah acara,
mereka menyanyikan lagu “Our Love.” 13 member ada di atas panggung. Nampaknya
ZhouMi dan Henry ikut bernyanyi. Pertama – tama, kami tidak bisa melihat mereka
karena lampu dimatikan. Namun perlahan – lahan lampu menyala satu per satu.
Ketika lampu menyala semua, barulah aku sadar. Itu bukan ZhouMi maupun Henry.
Itu... Itu... Itu Hangeng dan Kibum. Apakah aku tak salah liat? Itu mereka?
Semua ELF berteriak histeris. Itu benar – benar mereka. Hangeng dan Kibum. Itu
mereka. Mimpi kami terwujud. Melihat mereka di atas panggung bersama – sama.
Mimpi kami selama ini terwujud. Finally, you’re back. Akhirnya, kalian kembali.
Aku mulai menangis. Melihat mereka semua di penampilan mereka yang terakhir.
Itu sungguh menyentuh hatiku. Mereka terus menyanyi tanpa lelah. Akhirnya
tibalah waktu di mana mereka harus mengakhiri konser ini. Mereka terus
mengucapkan terima kasih kepada ELF. “ELF, terima kasih atas semuanya. Kalian
adalah kekuatan kami. Terima kasih ELF, terima kasih,” ujar Shindong. “Kita
telah bertahan selama ini, melalui semuanya bersama. Ini bukanlah akhir. Super
Junior tidak berakhir sampai di sini. Percayalah cinta kami kepada kalian akan
bertahan selamanya,” kata Kyuhyun. “Waktu tidak akan memisahkan kita. Kita
telah berjanji untuk selalu bersama hingga akhir,” lanjut Kangin. “Walaupun
kami tidak mengetahui nama kalian, tapi kita tetap sebuah keluarga. Kalian akan
selalu berada di hati kami bahkan setelah kami mati,” tambah Siwon. “Kenangan
bersama ELF tidak akan aku lupakan. Ini adalah kenangan yang indah. Sungguh,
aku tidak akan melupakannya. Bahkan setelah aku matipun aku akan mengenang
kenangan ini,” kata Donghae sambil menangis. Bukan hanya Donghae, semua member
juga menangis. “Terima kasih atas semua perhatian yang kalian berikan kepada
kami. Kami benar – benar berterima kasih,” ujar Heechul yang juga menangis.
“Super Junior dan ELF selamanya satu. Tidak akan ada yang bisa memisahkan kita.
Kita akan selalu bersama apapun yang terjadi. Janji ELF?” tanya Ryeowook.
“Tanpa kalian, kami tidak akan ada di sini. Terima kasih ELF,” ujar Yesung.
“ELF terima kasih karena telah mendukung kami selama ini. Saranghaeyo,” kata
Sungmin. “Janganlah menangis. Bukankah semua ini akan terus berlanjut? Kita
tidak akan terpisahkan ELF,” lanjut Eunhyuk yang menahan tangisnya. “Terima
kasih ELF, aku tidak bisa mengatakan yang lain. Terima kasih ELF, terima
kasih,” ujar Henry terbata – bata. “Kalian semua adalah kenangan terindah yang
tidak akan bisa aku lupakan selamanya,” teriak ZhouMi. “ELF, maafkan aku. Aku
telah pergi cukup lama. Sungguh, aku minta maaf. Terima kasih karena telah
mendukungku selama ini meskipun aku vakum dari Super Junior,” ujar Kibum. “ELF,
aku minta maaf karena telah keluar dari Super Junior. Maafkan aku yang egois
ini. Terima kasih karena telah mendukungku selama ini. Meskipun aku telah
keluar dari Super Junior, kalian tetap mendukungku. Hari ini aku kembali untuk
berdiri di atas panggung ini bersama anggota Super Junior yang lain. Terima
kasih ELF dan sungguh aku minta maaf,” kata Hangeng. Oh Kibum.. Oh Hangeng...
kalian telah kembali. Aku sungguh tak percaya. “ELF, it’s not an END but an
AND. Ini bukanlah akhir. Kita masih akan terus melangkah ke depan bersama. Ini
hanyalah sebuah awal baru. Janji ELF, kalian akan mengingat kami selamanya?”
akhirnya si leader Leeteuk berkata. Lagu terakhir adalah Marry U. Semuanya
menangis. ELF menyanyikannya untuk Super Junior. “Hangajiman yaksokhaejullae?
Museunil issuhdo. Woori suhro saranghagiro geuppuniya. Nawa gyuhrhonhaejullae?
I do.” Bisakah kau berjanji padaku satu hal. Apapun yang terjadi, kita akan
selalu mencintai. Hanya itu. Will you marry me? I do. Mereka membungkuk 90
derajat. Mereka memberikan penghormatan terakhir kepada kami. Aku menangis.
Semua ELF menangis. Kamipun menyanyikan lagu terakhir untuk Super Junior,
Promise You. “Promise you, kimiwo omotte bokuwa ikiruyo tsunagatteiru kokoroto
kokorokara. Promise You, tsutaetainowa tada aishiteru chikauyo eien no
kakerawo.” Aku berjanji seumur hidupku aku hanya akan memikirkan dirimu. Kita
itu satu dari hati ke hati. Aku berjanji, apa yang mau kukatakan hanyalah aku
mencintaimu. Aku akan berjanji, hingga akhir. Super Junior, terima kasih karena
telah memberikanku kenangan yang begitu indah. Dan untuk terakhir kalinya,
dengan bangga mereka memperkenalkan diri. Annyeonghaseyo! Urineun Syupeo
Juni-eo! Dan untuk terakhir kalinya, ELF dengan bangga memperkenalkan diri.
Annyeonghaseyo! Urineun Elp-eu! Konserpun berakhir dengan tangisan semua orang.
Super Junior dan ELF.
***
Tahun demi tahun kulewati dengan
susah payah. Aku tak bisa lepas dari bayang – bayang mereka. Aku telah tua
sekarang. Pada sebuah malam yang begitu cerah, aku berjalan keluar ke sebuah
taman. Kupandang langit. Aku melihat warna biru dan bukan warna hitam. Bintang
yang bersinar terang bertebaran di mana – mana. Aku jadi teringat kata – kata
mereka “Super Junior tidak akan berhenti sebelum warna Sapphire Blue menutupi seluruh
dunia.” Mereka telah berhasil membuat dunia ini tertutupi warna Sapphire Blue
dan karena itukan mereka berhenti? Tapi mengapa mereka harus berhenti? Kenapa
mereka harus bubar? Kenapa ELF dan Super Junior harus berpisah? Aku tersenyum
menahan tangisku yang akan keluar. Kupejamkan mataku. Kuingat kembali semua
kenangan manis bersama mereka. Kenangan – kenangan indah yang tidak bisa
kulupakan. Menjadi seorang ELF adalah sebuah kehormatan bagiku. Lagi – lagi aku
teringat akan janji itu. Janji untuk mencintai Super Junior hingga akhir.
Apakah ini semua sudah berakhir? Belum. Kapankah ini akan berakhir? Hanya Tuhan
yang tahu. Aku belum menepati janjiku tapi aku yakin aku akan menepati janjiku.
Nanti, ketika aku telah tiada aku akan tetap mencintai Super Junior. Haha, aku
berpikir. Kehidupan masa lalu ELF dan Super Junior seperti apa ya? Kenapa
sekarang kami bisa diikat dengan ikatan sekuat ini? Dan, apa jadinya nanti
Super Junior dan ELF di kehidupan selanjutnya? Aku yakin kami akan tetap
bersama. Satu per satu ku sebut nama mereka. “Park Jungsoo, Kim Heechul,
Hangeng, Kim Jongwoon, Kim Youngwoon, Shin Donghee, Lee Sungmin, Lee Hyukjae,
Lee Donghae, Choi Siwon, Kim Ryeowook, Kim Kibum, Cho Kyuhyun, Zhoumi, Henry
Lau. Terima kasih karena kalian telah memberikanku sebuah kenangan yang benar –
benar indah. Terima kasih karena telah mengijinkanku untuk merasakan perasaan
ini. Kenangan – kenangan manis ini akan kukenang hingga akhir. Ketika akhirnya
kalian kembali. Hangeng dan Kibum. Ketika aku bisa melihat 15 Supermanku
berdiri di atas panggung yang sama. Semua kenangan indah yang tak bisa
kuungkapan dengan kata – kata. Senang maupun sedih kita lewati bersama. Oh, dan
perasaan ini. Perasaan cintaku kepada kalian. Perasaan ini tidak akan hilang.
Terima kasih karena telah mengajarkanku banyak hal. Kenangan dan perasaan ini
akan bertahan selamanya. Kenangan dan memori ini akan bertahan di hatiku
selamanya. Karena... Aku mencintai kalian, dan selamanya akan begitu.
Saranghaeyo.”
***
Mungkinkah
nanti aku akan bisa seperti itu? Entahlah. Apakah cintaku akan bertahan
selamanya untuk Super Junior? Aku berjanji. Aku akan mencintai mereka hingga
akhir. Super Junior tidak mempunyai akhir. Berarti, aku akan mencintai mereka
selamanya. Aku berjanji. Ini janjiku. Aku percaya janjiku ini akan terwujud.
Terima kasih Super Junior karena telah mengajarkanku banyak hal. Besyukur,
kerja keras, persahabatan, cinta, segalanya. Terima kasih atas kenangan manis
yang kalian berikan kepadaku. Sungguh, aku akan menyimpan semuanya di dalam hatiku.
Selamanya. Dan perasaan ini, akan bertahan hingga akhir. Ini janjiku. Super
Junior dan ELF selamanya. Tidak ada yang bisa memisahkan kita. Karena... kita
adalah satu. Super Junior dan ELF... fighting! Lalu, bagaimana denganmu? Apakah
kamu berjanji untuk mecintai Super Junior selamanya?
Thursday, May 23, 2013
Wednesday, May 22, 2013
SUPER JUNIOR ELF FANCHANT:)
SUPER JUNIOR FANCHANT!
for those who watch Super Show 5 especially Indonesia please keep-in-mind these fanchants!
Credits to : http://ss5withsujunesia.tumblr.com/tagged/fanchant
1. A-cha
2. Break Down (Korean Version)(Super Junior M)
5. From U
6. Go (Super Junior M)
7. It's You
8. Oppa Oppa (EunHae)
9. Perfection (Super Junior M)
10. Sexy, Free & Single
11. Sorry - Sorry (Remix Version)
12. S.P.Y
13. Superman
14. Mr. Simple
15. Marry U
16. Miinah (Bonamana)
17. No Other
PLEASE KEEP-IN-MIND THEM ^^ THANKYOU :)
DON'T FORGET TO CREDIT THIS BLOG AND ALSO http://ss5withsujunesia.tumblr.com/tagged/fanchant ^^
for those who watch Super Show 5 especially Indonesia please keep-in-mind these fanchants!
Credits to : http://ss5withsujunesia.tumblr.com/tagged/fanchant
1. A-cha
3. Break Down (Chinese Version)(Super Junior M)
4. Don't Don5. From U
6. Go (Super Junior M)
7. It's You
8. Oppa Oppa (EunHae)
9. Perfection (Super Junior M)
10. Sexy, Free & Single
11. Sorry - Sorry (Remix Version)
12. S.P.Y
13. Superman
14. Mr. Simple
15. Marry U
16. Miinah (Bonamana)
17. No Other
PLEASE KEEP-IN-MIND THEM ^^ THANKYOU :)
DON'T FORGET TO CREDIT THIS BLOG AND ALSO http://ss5withsujunesia.tumblr.com/tagged/fanchant ^^
Tuesday, May 21, 2013
Annyeong!! Long time no see XD
I'm going to post a short story about future ELF (In bahasa) I don't know this is a fanfiction or no XD
Enjoy XD sorry so many typo :p
This
Feeling Lasts Forever
Kulihat pantulan diriku di kaca.
Aku dengan gaun putihku dan bunga di tanganku. Ya, aku akan menikah. Aku akan
menikah dengan seorang pria. Jujur, aku tidak mencintanya. Karena hatiku hanya
untuk mereka. Hatiku hanya untuk 15 orang itu. Hatiku hanya untuk Super Junior.
Perlahan – lahan kulangkahkan
kakiku ke depan altar. Aku masih ragu, apakah keputusan yang kubuat memanglah
benar. Aku tidak mencintainya, tidak akan pernah. Hatiku hanya mempunyai 15
tempat bagi Super Junior. Namun, bagaimana lagi. Yang kuinginkan adalah
kebahagiaan orang tuaku. Kuucapkan janji pernikahan yang suci itu. Kini aku
sepenuhnya milik pria itu. Hanya satu hal yang tidak akan pernah ia dapatkan.
Hatiku. Ya, hatiku. Hadirin bertepuk tangan. Yang bisa kulakukan hanyalah
tersenyum. Walau itu hanyalah senyum paksaan. Sebenarnya, apa yang saat ini
kurasakan? Senang, sedih, marah, atau apa? Sudahlah, itu tidak penting. Yang
terpenting adalah kebahagiaan ayahku.
Kini waktunya untuk resepsi
pernikahanku. Kembali kugunakan sebuah gaun. Bukan lagi gaun putih, melainkan
gaun berwarna sapphire blue. Aku tahu, itu memang warna yang aneh untuk gaun
pengantin. Tapi, apakah itu salah? Inilah warna yang memberiku kekuatan.
Setidaknya, aku tidak akan menangis ketika melihat warna ini. Aku memasuki ruang
resepsi perlahan – lahan. Kulihat wajah ayahku yang tersenyum bahagia.
Setidaknya aku tahu kalau ayahku bahagia. Semua orang menatapku. Entah mereka
takjub atau malah bingung. Resepsi pernikahanku dimulai. Semuanya bahagia.
Kecuali aku. Bisakah aku menghilang dari dunia ini? Oh, sungguh aku ingin
menghilang saat ini juga. Tiba – tiba, kudengar lagu itu. Lagu yang dinyanyikan
oleh 15 orang yang kucintai. Semua orang bingung. Untuk apa lagi itu diputar
lagi? Lagu yang dulu sangat terkenal, namun kini sudah dilupakan. Judulnya
adalah Marry U. Aku menahan air mataku yang hampir jatuh. Janji itu. Aku
teringat janji itu. Janji mereka untuk tetap bersama kami hingga akhir. Super
Junior dan kami, ELF sebutan untuk fans mereka. Namun, janji itu hanyalah janji. Janji yang
tidak akan terwujud. Kau tahu? Hari ini adalah tanggal 6 November 2025. Sengaja
aku memilih tanggal ini, karena tanggal ini sangat spesial. 6 November... Hari anniversary mereka. Dan hari
ini, seharusnya adalah hari anniversary mereka yang ke-25. Seharusnya aku
sedang bersama mereka sekarang. Seharusnya kami, Super Junior dan ELF merayakan
anniversary bersama – sama. Hah, itu hanyalah mimpi. Mimpi yang tidak akan
terwujud.
Tahun demi tahun kulewati. Aku
hanya bisa berpura – pura bahagia. Kucoba untuk melupakan 15 pria itu. Namun,
semakin keras aku mencoba semakin susah untuk melupakan mereka. Kini, aku
memiliki seorang anak perempuan. Anak perempuan yang sangat cantik. Ia kini
sedang mengidolakan sebuah boyband. Ia benar – benar menggilai mereka. Dia
benar –benar mirip denganku dulu. “Mama, boyband yang sangat kusukai akan
mengadakan konser! Aku ingin menonton mereka. Boleh ya, ma?” ujarnya dengan
penuh semangat. Kupandang wajahnya. Aku ingin mengiyakan namun kulihat mukanya
yang sangat pucat. Kupegang dahinya. Badannya sangat panas. “Kamu sakit,
sayang. Lain kali saja ya?” kataku sambil tersenyum. “Tapi.. Mereka belum tentu
akan datang lagi.. Ayolah ma, aku sangat ingin menonton mereka,” katanya dengan
memohon. “Tidak sayang. Mama tidak mau ada yang terjadi padamu,” jawabku. “Mama
jahat!” teriaknya padaku. Ia berlari menuju kamarnya dan mengunci pintunya.
Kudengar ia menangis... Sungguh aku tidak tega. Tapi, bagaimana lagi. Aku takut
sesuatu akan terjadi kepadanya. Kubujuk dia untuk keluar. “Mama gabisa ngertiin
aku. Mama jahat. Mama gatau rasanya jadi aku. Mama gabakal pernah ngerti,” ia
berteriak padaku sambil terisak. “Tidak nak,” jawabku. Aku mengerti. Aku benar
– benar mengerti. bahkan, aku lebih mengerti daripada dirinya. Aku berjalan
pelan ke kamarku. Kubuka box itu. Box yang sudah lama sekali tidak kubuka.
Kulihat isinya... Album – album Super Junior. Kupandangi mereka satu persatu...
Aku kembali teringat ketika pertama kali aku mengetahui mereka.
Kulihat pantulan wajahku di cermin
di dalam kamarku. Wajahku penuh luka dan memar. Aku berumur 12 tahun dan aku
dibully di sekolah. Entah karena apa semua orang membenciku. Semua orang
memukulku, menendangku, mengejekku dan mengolok – olok diriku. Tak jarang aku
mendapat surat terror dari orang tidak jelas. Orangtuaku tahu? Tidak. Aku tidak
mau membuat mereka sedih. Ah, aku sudah tidak tahan. Aku tidak kuat lagi hidup
seperti ini. Aku ingin bunuh diri. Aku sudah tidak peduli lagi. Aku tidak
peduli lagi akan apapun. Orangtuaku akan sedih? Mungkin. Aku menyayangi mereka.
Tapi, mereka terlalu sibuk dengan pekerjaan mereka. Apakah mereka peduli
denganku? Aku tidak tahu. Yang aku tahu tidak seorangpun ada di rumah dan ini
waktu yang tepat bagiku untuk mengakhiri hidupku. Niatku sudah bulat. Kupegang
sebuah pisau di tangan kananku. Aku siap memotong urat nadiku sampai akhirnya
aku melihat mereka. 15 orang penyanyi di dalam sebuah boyband. Kutatap TVku...
Mereka sedang menyanyikan lagu Miracle. Kuresapi lagu itu... Life couldn’t get
better.. ya, hidupku tidak akan bisa lebih baik... Namun ketika kau muncul
hidupku berubah... kata – kata itu meresap di hatiku. Kuletakkan pisau yang
kupegang. Mereka, Super Junior memberiku kekuatan untuk tetap hidup. Aku
berhutang nyawa kepada mereka. Mulai dari hari itu, aku berjanji untuk tetap
bertahan hidup.
Leeteuk, Heechul, Hangeng, Yesung,
Kangin, Shindong, Sungmin, Eunhyuk, Donghae, Siwon, Ryeowook, Kibum, Kyuhyun,
ZhouMi, dan Henry. 15 pemuda dengan bakat dan kemampuan yang unik. Mereka membuatku tersenyum karena tingkah
laku mereka yang lucu. Mereka membuatku sangat bahagia ketika melihat mereka
tampil secara langsung untuk pertama kalinya. Setiap aku dibully, akan timbul
keinginan untuk bunuh diri. Namun ketika mendengar lagu mereka, aku akan
tersenyum dan melupakan keinginanku untuk bunuh diri. Mereka memberikanku
semangat untuk tetap hidup. Aku sudah benar – benar tergila – gila pada mereka.
Sepertinya, aku mencintai Super Junior. Hatiku hanya untuk mereka. Aku tidak
bisa mencintai orang lain selain mereka.
Hari demi hari kulalui dengan penuh
kebahagiaan. Mereka benar – benar mengubah hidupku. Hidupku berubah 180
derajat. Aku sudah tidak peduli dengan terror yang kudapat. Selama Super Junior
ada, aku kuat.
Namun, kebahagiaanku tidak
bertahan lama. Aku mendapat sebuah kabar yang sangat membuatku shock. Mamaku
kritis. Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan. Aku terpaku. Sampai akhirnya
aku menangis. Menangis sejadi – jadinya. Aku hancur. Aku benar – benar hancur.
Aku berlari menuju rumah sakit. Aku tidak peduli dengan hal lainnya. Dunia
serasa berhenti berputar... aku hanya bisa mendengar langkah kakiku yang tak
karuan. Aku bisa merasakan detak jantungku yang sangat cepat. Aku hanya bisa
berlari dan menangis. Aku tidak peduli dengan tatapan aneh semua orang di
sekelilingku. Aku berlari, berlari, dan terus berlari. Sampai akhirnya aku
sampai di rumah sakit. Aku tersentak kaget ketika mengetahui mamaku sudah
tiada. Aku shock. Aku tidak bisa berbuat apa – apa. Aku terjatuh. Aku menangis
lagi. Aku menangis dan terus menangis hingga aku tidak tahu apa yang terjadi.
Saat aku terbangun, aku sudah berada di dalam kamarku. Mungkin aku pingsan.
Apakah ini mimpi? Mamaku tidak mungkin meninggal kan? Tapi, semuanya terlihat
begitu nyata. Tuhan kenapa Engkau mengambil nyawa mamaku dan bukan nyawaku?
Kenapa Engkau sungguh tidak adil? Aku menangis lagi. Aku depresi. Pikiranku
sudah tidak jernih. Mana ayah? Kemana engkau ketika aku membutuhkanmu? Aku
sungguh tidak berartikah bagimu? Buat apa lagi aku hidup? Kini hidupku serasa
sebatang kara. Buat apalagi aku hidup? Aku sudah benar – benar putus asa. Aku
ingin bunuh diri. Kali ini tidak akan ada lagi yang bisa menghambatku. Lagu –
lagu mereka sudah tidak dapat menyentuh hatiku lagi. Hatiku benar – benar sudah
buta. Kubukan handphoneku, dan ku lihat twitterku. Setidaknya aku bisa
mengucapkan terima kasih dan permohonan maafku untuk terakhir kalinya kepada
Super Junior. Kurefresh TLku hingga akhirnya aku menemukan tweet itu. Meet and
Greet Super Junior. Baiklah, aku akan menunda keinginanku untuk bunuh diri.
Setidaknya aku harus menahan diriku untuk melihat Super Junior untuk terakhir
kalinya. Jujur, hari – hariku semakin suram. Semua orang mengejekku tidak punya
mama. Hatiku hancur. Benar – benar hancur. Aku sudah tidak bisa melawan...
Mereka memukulku, menendangku, menjatuhkan harga diriku. Aku sudah tidak peduli
lagi. Toh sebentar lagi aku juga akan pergi dari dunia ini menyusul mama.
Hari itupun tiba. Meet and Greet
Super Junior. Aku bersiap – siap. Kulihat memar dan luka di wajahku. Tidak
hanya di wajah, di seluruh badanku. Apa yang harus aku lakukan? Baiklah aku
akan memakai jaket, kaos lengan panjang, celana panjang, topi, dan kacamata
hitam. Aku tidak mau terlihat seperti ini di depan Super Junior. Akupun
berangkat. Sesampainya di sana, aku segera mencari tempat duduk. Beruntung, aku
bisa mendapatkan tempat duduk di paling depan, tepat di depan panggung. Super Junior masuk. Aku meneriakkan nama
mereka satu per satu. Setidaknya aku harus melakukan yang terbaik untuk
terakhir kalinya. Mereka tersenyum dengan bahagia. Wajah mereka berbinar –
binar. Tanpa kusadari air mataku jatuh. Aku terharu. Ini terakhir kalinya aku
melihat mereka. Untuk terakhir kalinya aku bisa meneriakkan nama mereka.
Keputusanku sudah bulat dan tidak ada yang bisa menghalanginya. Setelah
menyanyikan beberapa lagu, akhirnya Meet and Greet diselesaikan dengan lagu
terakhir, From U. “This song is dedicated, to the world’s biggest fanclub, the
ELF, my girls my angels,” ujar sang leader, Leeteuk. Aku menangis... aku benar –
benar terharu. Tak henti – hentinya aku berteriak terima kasih. Hingga di akhir
lagu, aku benar – benar histeris. Aku menangis sejadi – jadinya. Ternyata,
Super Junior memberikan kami kejutan. Kami bisa meminta tanda tangan mereka.
Segera semua ELF berebutan untuk berbaris di depan. Aku hanya tersenyum dan
berusaha untuk menenagkan diriku. Aku akan baris di paling akhir. Aku tidak mau
mengganggu ELF lain. Aku hanya ingin mengucapkan terima kasih bagi Super
Junior. Aku mengantri dengan sabar hingga tiba giliranku. Aku berusaha untuk
tersenyum di depan mereka. Aku berharap mereka tidak bisa melihat memar dan
lukaku. Namun, ternyata mereka melihat memar dan lukaku yang dengan susah payah
kututupi. Ryeowook membuka jaketku dan menggulung lengan kaosku. Tatapannya
shock. “Kenapa? Ke ke kenapa? Apa yang terjadi? Bagaimana bisa seperti ini?”
tanya Ryeowook terbata – bata. Aku menceritakan semuanya. Mereka tampak sangat
shock dan sedih. Bahkah kulihat Ryeowook dan Eunhyuk meneteskan air mata. “Kau,
kau adalah ELF yang kuat,” kata Siwon kepadaku. “Kau sungguh tabah. Aku
takjub,” sambung Eunhyuk. “Kau cantik... sayang sekali mereka tidak bisa
melihat kecantikanmu... Mereka malah merusak kecantikanmu itu,” kata Donghae.
“Kau tidak berniat untuk bunuh dirikan? Kamu harus kuat! Kamu harus bertahan,”
ujar Ryeowook dengan penuh kecemasan. Aku mengangguk pelan. “Ya, maksud
kedatanganku ke Meet and Greet ini adalah untuk mengucapkan terima kasih dan
selamat tinggal kepada kalian,” jawabku lemah.”Tidak! Kau tidak boleh menyerah!
Kamu harus bertahan hingga akhir. Kami ada di sini untuk mendukungmu. Super
Junior akan selalu mendukung ELF,” kata Sungmin kepadaku. “Kau, berjanjilah
pada kami kau akan bertahan hingga akhir. Kau akan kuat. Kau akan mendukung
Super Junior hingga akhir. Kamu harus bertahan. Janji?” tanya Leeteuk. Aku
mengangguk. Sungguh, mereka sangat baik kepadaku. Mereka benar – benar
perhatian kepada fans mereka. Aku merasa tersentuh. Mereka memelukku. Mereka
terus memberiku support. Mereka tak lelah memotivasiku hingga mereka yakin aku
tidak akan berniat lagi untuk bunuh diri. Sekali lagi, Super Junior
menyelamatkan hidupku. Yak, aku benar – benar berjanji. Aku akan bertahan
hingga akhir. Aku akan kuat. Aku akan mendukung Super Junior hingga akhir. Aku
berjanji.
Air mata tak bisa kutahan lagi.
Mengingat masa dulu bersama Super Junior sungguh menyayat hatiku. Mereka benar
– benar mengubah hidupku. Sekarang mereka sudah tidak menjadi sebuah grup. Lama
kelamaan mereka menjadi tua dan menurut manajemen mereka, mereka sudah tidak
laku lagi. Oh, sungguh. Apakah pihak manajemen tidak melihat kami? Kami ELF
yang kecewa karena mereka harus dibubarkan. ELF yang menangis karena mereka
dibubarkan. Apakah kami tidak terlihat? Kenapa? Kenapa mereka harus bubar.
Kenapa mereka tidak bisa menepati janji mereka untuk bertahan tidak hanya untuk
20 tahun atau 30 tahun melainkan sampai ELF tidak menginginkan mereka lagi.
Kami masih menginginkan kalian. Kami masih membutuhkan kalian. Tapi mengapa
kalian harus bubar? Kenapa? Hatiku bergejolak. Setidaknya, aku bisa mengingat
mereka sebagai kenangan terindah di dalam hidupku. Kuambil handphoneku.
Kutelpon keempat belas temanku. Kami berjanji untuk bertemu. Aku segera
bersiap. Memakai bajuku yang berwarna biru, dan rok ku yang berwarna biru. Kuangkat
box yang tadi kubuka, lalu kuambil sebuah lightstick. Lightstick berwarna
sapphire blue yang sudah mulai redup. Aku tersenyum. Akupun berjalan menuju
tempat yang telah kami sepakati.
Ketika aku sampai, dapat kudengar
suara lagu itu. Shining Star. Aku hampir menangis namun kukuatkan diriku.
Kulihat keempat belas temanku sudah berada di sana. Hanya kurang satu orang
yaitu aku. Kami memang sudah tidak muda lagi. Kami sudah memiliki anak namun
cinta kami kepada Super Junior belum pudar. Kami mengenang masa – masa dulu
ketika kami menonton konser bersama. Ketika kami, berjanji kepada mereka untuk
selalu mencintai mereka hingga akhir. Ketika Super Junior berjanji untuk
mencintai kami hingga akhir. Ketika ELF dan Super Junior berjanji untuk menjadi
satu selamanya. Semua tinggalah kenangan. Kini kami memiliki keluarga masing –
masing. Apa yang sedang mereka lakukan ya? Apakah mereka masih mengingat kami? Mungkin
ya atau mungkin tidak. Entahlah. Yang terpenting kami masih mengingat dan masih
mencintai mereka. Sekarang, kami berempat belas mernyanyi bersama. Kami
menyanyikan lagu Our Love bersama – sama. Kami meneriakkan fanchant bersama.
Kami mengenang masa dulu bersama. Banyak dari kami yang menangis. Termaksud
aku. Yang lain yang tidak menangis, aku yakin mata mereka berkaca – kaca.
Kenangan manis yang tidak akan kami lupakan. Kenangan terindah yang pernah kami
dapatkan. Satu per satu, kami berjalan pulang. Aku benar – benar merasa menjadi
seorang yang berutung dapat mengenal teman – temanku dan juga Super Junior.
Tahun demi tahun kulewati. Kini
aku sudah benar – benar tua. Aku tahu, ajalku sudah dekat. Anakku sudah dewasa,
kini ia sudah menikah. Aku sedang memperhatikan cucuku yang sedang bermain. Ia
kini berumur 7 tahun. Tiba – tiba, ia berlari ke arahku. Ia menanyakan sesuatu
kepadaku. “Nek, cinta itu apasih?” tanyanya dengan polos. Aku tersenyum. “Cinta
itu adalah ketika kamu menyanyangi seseorang lebih dari apapun. Ketika kamu mau
melakukan apa saja demi dirinya. Dan yang terpenting, cinta itu adalah ketika
kamu bahagia ketika melihat orang yang kamu cintai bahagia walaupun kamu
bukanlah bagian dari kebahagiaan itu,” jawabku. “Hah? Aku gak ngerti,” ujarnya
kepadaku. “Suatu saat nanti kamu akan mengerti,” jawabku sambil mengusap
rambutnya. Ia hanya mengangguk tersenyuk dan segera berlari kembali ke mainan
miliknya.
Malam harinya, aku tidak bisa
tidur. Aku memutuskan untuk berjalan – jalan ke luar. Aku berhenti di sebuah
taman. Aku duduk di sebuah bangku dan memandang ke langit. Entah kenapa, langit
hari ini sangat cerah. Aku melihat warna biru, bukan warna hitam. Bintang –
bintang bertebaran di mana – mana. Sang rembulan menyinariku seakan menemaniku
di malam yang sunyi ini. Aku termenung menatap langit. Tiba – tiba aku
mengingat kata – kata itu. “Super Junior akan terus berlanjut hingga warna
Sapphire Blue menutupi seluruh dunia.” Apakah warna itu sudah menutupi seluruh
dunia? Jawabanku adalah ya. Tapi, mengapa mereka harus berhenti. Kenapa mereka
harus berpisah? Apakah ELF dan Super Junior tidak bisa menjadi satu selamanya?
Aku tersenyum menahan tangisku. Kupejampkan mataku. Kuingat kembali kenangan
manis bersama Super Junior. Setidaknya, menjadi seorang ELF adalah suatu
kehormatan bagi diriku. Super Junior dan ELF, kami berbagi segalanya bersama.
Senang, sedih, senyum, tangis semuanya bersama. Akupun teringat tentang
janjiku. Janjiku kepada Leeteuk untuk tetap mencintai mereka hingga akhir.
Apakah aku sudah? Belum. Super Junior memang sudah tidak menjadi satu kesatuan
lagi tapi kenangan bersama mereka masih terus akan ada hingga akhir. Aku belum
menepati janjiku, tapi aku yakin aku akan menepati janjiku. Nanti ketika aku
tiada, aku masih akan tetap mencintai Super Junior. aku akan mengingat mereka
sebagai kenangan terindah bagiku. Aku akan menepati janjiku. Aku akan bertahan
hingga akhir. Aku akan mencintai mereka hingga akhir. Aku berjanji aku akan
menepati janjiku kepada mereka. Haha, aku berpikir. Kehidupan masa lalu ELF dan
Super Junior seperti apa ya? Kenapa sekarang kami bisa diikat dengan ikatan sekuat
ini? Dan, apa jadinya nanti Super Junior dan ELF di kehidupan selanjutnya? Aku
yakin kami akan tetap bersama. Perlahan – lahan kunyanyikan lagu Promise You
dengan suaraku yang parau. “Promise you, kimiwo omotte bokuwa ikiruyo
tsunagatteiru kokoroto kokorokara. Promise You, tsutaetainowa tada aishiteru
chikauyo eien no kakerawo.” Aku berjanji seumur hidupku aku hanya akan
memikirkan dirimu. Kita itu satu dari hati ke hati. Aku berjanji, apa yang mau
kukatakan hanyalah aku mencintaimu. Aku akan berjanji, hingga akhir. Kapan aku
meninggal? Aku tidak tahu. Aku hanya perlu mengetahui satu hal yaitu hingga
waktu itu tiba, aku akan selalu mencintai Super Junior. Aku akan menepati
janjiku. Dengan perlahan kusebut nama mereka satu per satu, “Park Jungsoo, Kim
Heechul, Hangeng, Kim Jongwoon, Kim Youngwoon, Shin Donghee, Lee Sungmin, Lee
Hyukjae, Lee Donghae, Choi Siwon, Kim Ryeowook, Kim Kibum, Cho Kyuhyun, Zhoumi,
Henry Lau. Aku mencintai kalian. Aku sangat mencintai kalian. Aku akan menepati
janjiku untuk mencintai kalian hingga akhir. Terima kasih atas kenangan indah
yang kalian berikan kepadaku. Aku tidak akan pernah melupakannya. Karena...
perasaaan ini akan bertahan selamanya... Selamanya bahkan ketika aku sudah
tiada... Karena aku mencintai kalian, dan selamanya akan begitu. Saranghaeyo.”
I hope you like it! comment please :) Btw I make this for my short story homework XD
Subscribe to:
Posts (Atom)